1. Dian Pelangi
Dian Wahyu Utami atau lebih dikenal Dian Pelangi
adalah salah satu perancang busana Indonesia kelas atas. Dia adalah desainer
utama dari perusahaan Dian Pelangi, salah satu rumah busana muslim terkemuka di
Indonesia. Dian Pelangi menjadi salah satu tokoh yang
paling berpengaruh dalam trend fashion bergaya di negeri ini. Orang-orang
tampaknya mengikuti hampir setiap gaya yang dia ciptakan. Menyadari pengaruh
yang luas nya, Dian Pelangi menerbitkan buku sendiri pada tahun 2012
berjudul Hijab Street
Style yang diterbitkan Gramedia
Pustaka Utama di toko-toko buku terdekat. Hijab Street Style adalah buku
pertama Dian. Diluncurkan Minggu 15 Juli 2012, buku tersebut berisi lebih dari
600 foto muslimah di beberapa kota di Indonesia dan juga di beberapa kota di
luar negeri seperti Kuala Lumpur, Bangkok, Singapura, dan lain-lain
Profil Dian Pelangi
Nama
Lengkap : Dian Wahyu Utami
Nama
Panggilan : Dian Pelangi
Tempat
Lahir : Palembang
Tanggal
Lahir : 14 januari 1991
Pendidikan
:
-
TK Ikal Dolog, Palembag
-
SD/MI 2 Palembang
-
SMP Insan Kamil, Ponpes Al-Ihya Bogor
-
SMK Negeri 1 Pekalongan
Lulus
dari Ecole Superieure des Arts et Techniques de la Mode, Jakarta pada tahun
2009, Ia mengambil kursus Bahasa Arab pada tahun 2010 di Lessanul Arab, Kairo,
Mesir. Dian juga termasuk dalam anggota Pengusaha Mode (APPMI) termuda ini
menjadi designer di Gallery Dian Pelangi sejak tahun 2008.
Seorang designer yang mampu menunjukkan pada dunia bahwa busana muslim dapat menjadi icon fashion yang mendunia. Karyanya sudah dipamerkan
dibeberapa kota di Dunia seperti Kuala Lumpur, Singapura, Kairo, Pakistan,
Amman, Praha, Budapest, London, Melbourne, Thailand dan beberapa kota besar di
Indonesia.
2. Hana Tajima Simpson
Hana Tajima Simpson, siapa fashionista Inggris yang tak mengenalnya? Lama bergelut dengan dunia mode, ia kini menekuni lini busana Muslimah trendy namun tetap syar'i, dengan label Maysaa.
Busana-busana rancangannya kerap diulas majalah mode negeri itu. Bahkan, majalah sekelas Vogue pun pernah memajang kreasinya.
Ciri rancangan Hana adalah simpel, mengikuti tren, dan tentu saja, tetap syar'i. Rancangannya jauh dari kesan bahwa busana Muslimah itu harus kedodoran, padanan warnanya norak, dan tak rapi.
"Menjadi Muslimah di negara barat dapat sedikit menakutkan. Anda tahu, busana juga bisa menciptakan sesuatu yang akan membantu Muslimah di mana-mana terus termotivasi untuk tetap mengenakan hijab namun juga "diterima" karena pakaian mereka," ujarnya.
Berawal dari Frustasi
Hana Tajima Simpson, siapa fashionista Inggris yang tak mengenalnya? Lama bergelut dengan dunia mode, ia kini menekuni lini busana Muslimah trendy namun tetap syar'i, dengan label Maysaa.
Busana-busana rancangannya kerap diulas majalah mode negeri itu. Bahkan, majalah sekelas Vogue pun pernah memajang kreasinya.
Ciri rancangan Hana adalah simpel, mengikuti tren, dan tentu saja, tetap syar'i. Rancangannya jauh dari kesan bahwa busana Muslimah itu harus kedodoran, padanan warnanya norak, dan tak rapi.
"Menjadi Muslimah di negara barat dapat sedikit menakutkan. Anda tahu, busana juga bisa menciptakan sesuatu yang akan membantu Muslimah di mana-mana terus termotivasi untuk tetap mengenakan hijab namun juga "diterima" karena pakaian mereka," ujarnya.
Berawal dari Frustasi
Hana belajar dari pengalamannya. Ia menjadi mualaf lima tahun
lalu. Sejak bersyahadat, ia memutuskan untuk berbusana Muslimah. "Seluruh
pakaian masa lalu, saya wariskan pada adik perempuan saya," ujarnya.Ia memadupadan sendiri penampilannya. Hingga akhirnya ia sadar,
harus berbuat sesuatu untuk "mendandani" Muslimah. Maka ia merintis blog
fashion, sebelum akhirnya membuat majalah mode dan lini produk sendiri, Maysaa.
Mengorek masa lalu Hana, tak semudah menemukan artikel tentang
karya-karyanya. Ia memang tak begitu suka mengumbar kisah pribadinya. Hana
hanya memberi sedikit bocoran: ayahnya, Tajima, berasal dari Jepang dan ibunya
dari Inggris. Mereka kemudian menetap di London.Ia menjadi Muslim saat
menginjak bangku kuliah. Hana menyatakan, ia muak dengan kehidupan anak muda
London yang tak bisa lepas dari pub dan pergaulan bebas. Dia sendiri
mengaku sangat berminat pada filsafat. Suatu ketika, ia mengaku bingung
dengan kehidupannya. Bukan ikut-ikutan teman-temannya lari ke pub, ia memilih
untuk menenggelamkan diri melahap buku-buku filsafat. Juga isu-isu gender.
"Semakin banyak saya membaca, semakin saya menemukan
diri saya setuju dengan ide-ide Islam," ujarnya. Namun saat itu ia masih
tidak ingin menjadi Muslim. "Hingga tiba di suatu titik di mana saya
tidak bisa mengatakan tidak pada diri saya tentang kebenaran agama ini, maka
saya bersyahadat," ujarnya. Hana mulai mengenakan jilbab di hari yang
sama ia bersyahadat. "Pada tingkat pribadi, itu adalah cara yang baik
untuk membedakan apa yang telah terjadi sebelumnya dalam hidup saya, dengan apa
yang akan terjadi di depan saya," ujarnya. Ia pergi bersyahadat di
antar sang adik yang berprofesi sebagai seorang fotografer. Sepanjang
perjalanan, ia menjadi objek fotografi adiknya. Pada awal berjilbab, ia
merasa "keluar dari diri saya". Padahal, ia sudah merancang busana-busananya
-- Hana menjadi perancang sejak usia belia -- senyaman mungkin. "Ada
hari-hari ketika saya mendapatkan seseorang memberi saya tatapan kritis, tapi
saya tahu kenapa inilah salah satu risiko penegasan konstan dari apa yang saya
percaya," ujarnya. Bahkan di lingkungan teman dekatnya, semua agak
berubah menjadi canggung setelah ia berjilbab. "Ketika aku menjadi lebih
nyaman dengan itu semua, orang-orang lebih santai. Pada umumnya diperlukan
waktu sekitar 5 menit bagi seseorang untuk berhenti berpikir 'mengapa ia memakai
hal di atas kepalanya' dan benar-benar berkomunikasi dengan kita secara
wajar," ujarnya. Berbarengan dengan itu, ia membuat blog
StyleCovered, berisi panduan berjilbab. Ia mengambil arus yang berbeda berdasar
pengalamannya: busana casual yang simpel, hampir seperti "busana
sopan" yang dikenakan wanita lain sehari-hari. Dengan gaya busana ini,
orang lain tak akan "kaget" atau canggung.
Tak diduga, blognya laris manis dan jadi rujukan Muslimah tak
hanya di Inggris tapi juga berbagai negara. Ia pun mulau rajin mengeluarkan
rancangan-rancangannya sendiri. Ia mengaku banyak terinspirasi Muslimah
Indonesia dalam merancang busana. "Saya mendapatkan inspirasi begitu
banyak dari gadis-gadis Indonesia yang memakai jilbab. Cara mereka memadankan
warna tidak seperti tempat lain, dan itu sesuatu yang saya sedang mencoba untuk
dimasukkan ke dalam gaya saya sendiri," ujarnya.
Kini, ia menjadi ikon baru generasi muda Inggris. Muda, energik,
modis, dan...Muslim
3. Jenahara
Satu lagi desainer muda Indonesia yang berkecimpung di dunia fashion hijab, Jenahara. Anda mungkin sudah mengenal sosoknya melalui karya-karya pakaian muslimnya. Jenahara memang merupakan salah satu desainer yang karyanya digandrungi banyak hijabers Indonesia. Yuk, mengenal lebih dekat wanita cantik dari Batak ini.
Saat ini nama Dina Tokio cukup terkenal di kalangan para hijabers, baik di Indonesia maupun di beberapa negara lainnya. Wanita muslim asal Inggris ini mengawali perannya di dunia fashion sebagai fashion blogger. Awal karir di bidang fashion ia mulai pada bulan Agustus tahun 2010 lalu. Ia memilih Facebook dan blog di internet sebagai media untuk mempromosikan bakatnya. Dina memiliki gaya yang berbeda dari fashion blogger lainnya. Gayanya yang egdy, simple, dan unik sangat cocok dengan kepribadian Dina yang santai dan humoris. Wanita asal Blackburn ini telah menjadi icon fashion hijab di negaranya. Dina bersama salah satu sahabatnya, Hana Tajima, sukses memberikan warna di tengah tren fashion yang berkembang di negara asal Kate Middleton tersebut.
Wanita berdarah campuran Inggris-Mesir ini memiliki nama asli Dina Torkia. Awal ketertarikan Dina pada dunia fashion dimulai ketika ia mengambil mata pelajaran tekstil saat di bangku sekolah. Hal ini terus berkembang hingga saat ini ia bisa dikatakan sukses telah memiliki line clothing sendiri, serta sukses dikenal sebagia fashion blogger dan desainer muslim ternama. Gaya berbusana di Inggris memang agak berbeda dengan di Indonesia. karena mereka memiliki empat musim, sehingga hal ini juga mempengaruhi tren mode pakaian yang digunakan. Sedikit banyak tren mode pakaian muslim di Inggris kini juga mulai menginspirasi tren mode di Indonesia. Tak heran, tahun 2012 lalu desainer muslim ternama di Indonesia, Dian Pelangi, mengundang Dina Tokio ke Indonesia untuk berbagi informasi mengenai tren hijab. Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi antar negara.
Seiring dengan berjalannya waktu, popularitas Dina Tokio pun kini kian meningkat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa fashion blogger muslim Indonesia yang gayanya mulai terinspirasi dengan Dina Tokio. Kerudung dengan model bervolume, serta gaya yang edgy-casual mulai diminati oleh hijabers di Indonesia. Saat ini tak sedikit pula acara fashion muslim yang diadakan. Melalui acara seperti ini, busana muslim mulai memiliki tempat dan eksistensi di tengah fashion Indonesia yang berkembang. Selain itu, acara ini juga sebagai bentuk menyambung tali silaturahmi antar sesama umat muslim.
5. Indah Nada Puspita
Indah Nada Puspita atau Nada (19). Fashion blogger berjilbab yang berulang tahun tiap tanggal 18 Juni ini mulai ngeblog sekitar 4 tahun lalu, atau waktu kelas 2 SMA. Dengan mengusung tema Sketches of Mind, Nada telah memosting lebih dari 300 judul karyanya. Nada termasuk 5 blogger Indonesia paling berpengaruh di dunia! Untuk fashion icon, Nada sangat mengagumi Anna Dello Russo. Indah Nada Puspita adalah salah satu hijab fashion blogger yang berasal dari Balikpapan dan kemudian pindah ke Jakarta. Sekarang ini sih, Nada lagi menetap di Jerman. Selain jago nyanyi, Nada juga jago memadupadankan gaya. Salah satu dari gayanya yang paling inspirasional adalah vintage yet glamour yang memadukan black skinny skirt dan ruffles di ujung dress-nya. Selain itu, ia juga pintar memainkan berbagai jenis kain penutup kepala. Nada juga enggak ragu memakai anting-anting panjang untuk mempercantik penampilannya. Visit Indah's blog http://indahnadapuspita.blogspot.com.
6. Yuna Zarai
Yuna Zarai adalah penyanyi dan penulis lagu asal Kuala Lumpur Malaysia. Selain sebagai blogger dan cinta banget sama dunia fashion, baru-baru ini ia menetap di Los Angeles, Amerika untuk merilis album pertamanya.
Di blog-nya, Yuna bilang kalau ia menyukai fashion dan kegiatan sosial. Dia ingin menarik para fashionistas untuk enggak hanya tampil trendi tapi peduli dengan lingkungan. Di beberapa posting terakhirnya, Yuna sepertinya sedang menggilai 'turban' sebagai hijab. Dia juga tidak ragu memadupadankan warna turban yang mencolok seperti pink dengan berbagai macam outfit lain.
- Padukan maksimal 3 warna pada satu 'look'.
- Gunakan aksesoris tambahan seperti gelang, kalung atau cincin. (Diusahakan agar warna aksesoris tersebut senada dengan warna busana yang Anda pakai)
- Tambahkan warna netral pada salah satu busana Anda, seperti hitam, putih, khaki, dan abu.
- Untuk make up. Jangan menggunakan make up yang terlalu menor. Simple dan natural adalah ciri khas dari seorang Siti Juwariyah.
3. Jenahara
Satu lagi desainer muda Indonesia yang berkecimpung di dunia fashion hijab, Jenahara. Anda mungkin sudah mengenal sosoknya melalui karya-karya pakaian muslimnya. Jenahara memang merupakan salah satu desainer yang karyanya digandrungi banyak hijabers Indonesia. Yuk, mengenal lebih dekat wanita cantik dari Batak ini.
Nama
lengkap Jenahara Nasution adalah Nanida Jenahara Nasution. Ia adalah putri dari
perancang busana senior, Ida Royani. Meski orang tuanya sudah memiliki
background di dunia fashion, namun hal ini tidak lantas membuat Jenahara
mendompleng nama besar orang tuanya. Ia memiliki gayanya sendiri dengan
mempelajari banyak hal di lingkungan fashion yang sudah akrab dengan
kehidupannya sejak kecil, kemudian menuangkannya dalam karya-karya pakaian
hijab yang unik dan fashionable.Wanita cantik kelahiran 27
Agustus 1985 ini merancang busana dengan gaya yang dinamis dan wearable.
Apalagi saat ini, busana hijab tidak hanya menarik perhatian mereka yang sudah
menjadi ibu, tapi juga para pengguna hijab yang masih belia. Jenahara
menghandle 3 label fashion yang dengan nama yang hampir sama. Jenahara untuk
produk yang ready to wear, Jenahara Nasution untuk desain busana yang lebih
ekslusif dan limited, serta Jenahara by Ida Royani yang merupakan kolaborasinya
dengan sang ibu.Desain Jenahara sering
menggunakan gaya yang asimetris, sehingga nampak sangat stylish dan unik. Namun
busana tersebut masih bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sebagai
pencetus dan ketua Hijabers Community Indonesia, Jehan, nama panggilan Jenahara
bermaksud agar komunitas ini dapat melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat
dan menggandeng para muslimah agar tidak merasa minder dan menyambung silaturahmi
dengan hijabers lainnya. Jadi, bukan hanya gaya-gayaan dengan busana muslim
masa kini yang nampak stylish, tapi juga melakukan aktivitas yang positif.
Kegiatan Hijabers Community antara lain pengajian rutin, charity hingga
talkshow. Wah, cantik luar dan dalam, ya?
4. Dina TokioSaat ini nama Dina Tokio cukup terkenal di kalangan para hijabers, baik di Indonesia maupun di beberapa negara lainnya. Wanita muslim asal Inggris ini mengawali perannya di dunia fashion sebagai fashion blogger. Awal karir di bidang fashion ia mulai pada bulan Agustus tahun 2010 lalu. Ia memilih Facebook dan blog di internet sebagai media untuk mempromosikan bakatnya. Dina memiliki gaya yang berbeda dari fashion blogger lainnya. Gayanya yang egdy, simple, dan unik sangat cocok dengan kepribadian Dina yang santai dan humoris. Wanita asal Blackburn ini telah menjadi icon fashion hijab di negaranya. Dina bersama salah satu sahabatnya, Hana Tajima, sukses memberikan warna di tengah tren fashion yang berkembang di negara asal Kate Middleton tersebut.
Wanita berdarah campuran Inggris-Mesir ini memiliki nama asli Dina Torkia. Awal ketertarikan Dina pada dunia fashion dimulai ketika ia mengambil mata pelajaran tekstil saat di bangku sekolah. Hal ini terus berkembang hingga saat ini ia bisa dikatakan sukses telah memiliki line clothing sendiri, serta sukses dikenal sebagia fashion blogger dan desainer muslim ternama. Gaya berbusana di Inggris memang agak berbeda dengan di Indonesia. karena mereka memiliki empat musim, sehingga hal ini juga mempengaruhi tren mode pakaian yang digunakan. Sedikit banyak tren mode pakaian muslim di Inggris kini juga mulai menginspirasi tren mode di Indonesia. Tak heran, tahun 2012 lalu desainer muslim ternama di Indonesia, Dian Pelangi, mengundang Dina Tokio ke Indonesia untuk berbagi informasi mengenai tren hijab. Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi antar negara.
Seiring dengan berjalannya waktu, popularitas Dina Tokio pun kini kian meningkat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa fashion blogger muslim Indonesia yang gayanya mulai terinspirasi dengan Dina Tokio. Kerudung dengan model bervolume, serta gaya yang edgy-casual mulai diminati oleh hijabers di Indonesia. Saat ini tak sedikit pula acara fashion muslim yang diadakan. Melalui acara seperti ini, busana muslim mulai memiliki tempat dan eksistensi di tengah fashion Indonesia yang berkembang. Selain itu, acara ini juga sebagai bentuk menyambung tali silaturahmi antar sesama umat muslim.
5. Indah Nada Puspita
Indah Nada Puspita atau Nada (19). Fashion blogger berjilbab yang berulang tahun tiap tanggal 18 Juni ini mulai ngeblog sekitar 4 tahun lalu, atau waktu kelas 2 SMA. Dengan mengusung tema Sketches of Mind, Nada telah memosting lebih dari 300 judul karyanya. Nada termasuk 5 blogger Indonesia paling berpengaruh di dunia! Untuk fashion icon, Nada sangat mengagumi Anna Dello Russo. Indah Nada Puspita adalah salah satu hijab fashion blogger yang berasal dari Balikpapan dan kemudian pindah ke Jakarta. Sekarang ini sih, Nada lagi menetap di Jerman. Selain jago nyanyi, Nada juga jago memadupadankan gaya. Salah satu dari gayanya yang paling inspirasional adalah vintage yet glamour yang memadukan black skinny skirt dan ruffles di ujung dress-nya. Selain itu, ia juga pintar memainkan berbagai jenis kain penutup kepala. Nada juga enggak ragu memakai anting-anting panjang untuk mempercantik penampilannya. Visit Indah's blog http://indahnadapuspita.blogspot.com.
6. Yuna Zarai
Yuna Zarai adalah penyanyi dan penulis lagu asal Kuala Lumpur Malaysia. Selain sebagai blogger dan cinta banget sama dunia fashion, baru-baru ini ia menetap di Los Angeles, Amerika untuk merilis album pertamanya.
Di blog-nya, Yuna bilang kalau ia menyukai fashion dan kegiatan sosial. Dia ingin menarik para fashionistas untuk enggak hanya tampil trendi tapi peduli dengan lingkungan. Di beberapa posting terakhirnya, Yuna sepertinya sedang menggilai 'turban' sebagai hijab. Dia juga tidak ragu memadupadankan warna turban yang mencolok seperti pink dengan berbagai macam outfit lain.
Yuna Zarai berhasil membuktikan bahwa jilbab bukan penghalang untuk Go International didunia
musik. Yuna adalah penyanyi dan penulis lagu yang berkiprah dijalur
Indie. Dia mulai menulis lagu sejak umur 14 tahun dan mulai menyanyikan
lagunya sendiri saat umur 19 tahun setelah dia belajar bermain gitar dia
sering tampil dalam show akustik diberbagai acara di Malaysia.
Bakat Yuna itu menarik perhatian seorang
produser rekaman Indie-Pop di Amerika. Mereka sengaja terbang ke
Malaysia untuk berkerja sama dengan Yuna. Setelah itu Yuna
menandatangani kontrak dengan Fader Label di New York bulan Februari
2011 lalu.
Pada 24 Januari 2012 debut singlenya Live Your Life
dijual di iTunes lagu itu diproduseri oleh Pharell Williams yang pernah
meraih Grammy Award. Pada 24 April 2012 album internasional Yuna
dirilis dan berada diperingkat ke 23 di Pop Chart dan ke 86 Top Album di
iTunes.
Tidak hanya itu Yuna juga dipercaya untuk mengisi soundtrack film animasi terbaru The Croods
yang saat ini merajai puncak Box Office dengan pemasukan 44 juta
Dollar. Sukses film tersebut semakin melejitkan nama Yuna Zarai.
Penampilan yang sederhana dan gaya
busana yang sopan tapi modis justru membuat Yuna jadi pusat perhatian
karena tampil beda walau gaya berjilbabnya lebih modis dibandingkan saat
Yuna masih di Malaysia tapi hal itu tidak mengurangi daya tarik Yuna.
Dengan gaya busana seperti itu justru
Yuna berhasil membuktikan pada dunia bahwa terjun diindustri hiburan
tidak selalu harus tampil sexy, mengumbar aurat dan lebih Amerika dari
orang Amerikanya sendiri.Go International tidak harus kehilangan identitas diri bahkan Yuna berhasil membuat style tersendiri yang berbeda dari selebriti lain.
Kini selain Charice penyanyi asal Pilipina itu Yuna Zarai juga berhasil Go International keduanya berhasil memikat publik dunia karena bakat, suara dan kesederhanaannya. Dibawah ini video soundtrack film The Croods Yuna duet dengan Owl City.
7. Siti Juwariyah
Siapa yang tidak mengenal Siti Juwariyah, salah satu muslimah fashion
blogger yang juga salah satu member dari Hijabers Community ini sudah
menjadi trendsetter terbaru didunia fashion baju muslim. Gayanya yang
feminim di mix dengan edgy style ini menjadi trademark ciri khas gaya
berbusana muslimnya. fashion blogger yang satu ini pintar sekali dalam
mengkombinasikan warna pakaian yang dipakainya. Tidak asal tabrak sana
tabrak sini yang kadang membuat orang lain sedikit pusing melihatnya.
Tips bergaya ala siti:- Padukan maksimal 3 warna pada satu 'look'.
- Gunakan aksesoris tambahan seperti gelang, kalung atau cincin. (Diusahakan agar warna aksesoris tersebut senada dengan warna busana yang Anda pakai)
- Tambahkan warna netral pada salah satu busana Anda, seperti hitam, putih, khaki, dan abu.
- Untuk make up. Jangan menggunakan make up yang terlalu menor. Simple dan natural adalah ciri khas dari seorang Siti Juwariyah.